Skip to main content

Mata Air Seumur Hidup



Untuk : Agi, Helena dan Rima

Pernah terjatuh ke dalam lubang yang kelam,
Pernah menangis darah dan putus asa,
Hidup ini seakan tidak ada cahaya,
Hingga rasanya ingin ku akhiri saja,

Lalu tiba-tiba saja datang keajaiban,
Tiga pasang tangan memegang bahu ku, 
Memeluk ku dan menopang derita ku,
Memegang erat tangan ku,
Menyandarkan tangis ku di bahunya,

Seketika darah ku berhenti menetes,
Seketika luka ku mulai menutup,
Ku melihat harapan mulai kembali terbit,
Bersama mereka ku mulai bangkit,

Ternyata ini rasanya kebersamaan,
Hangat menenangkan ,
Lembut menceriakan,

Seperti hidup di tengah mata air,
Sejuk, indah dan nyaman,
Lelah pun menjadi hilang,
Jauh pun menjadi rindu,

Ini bagian dari hidup ku, 
yang tak lagi perlu untuk dipertanyakan,

Kesetiaan ?? Bagai Merpati,
Kepedulian ?? Penuh Kasih,
Kapan berakhir ?? Nanti,
Jika nafas sudah ditarik Sang Ilahi.

SUMBER FOTO : NET

Comments

Popular posts from this blog

Aku dan Dunia

Sumber foto : NET Aku membenci dunia, Seperti aku membenci diriku sendiri, Aku merayu dunia untuk merayu ku, Dunia merayu ku untuk mengejarnya, Aku mengejar dunia agar ia menghampiri ku, Ia menghampiri ku agar aku tergila-gila padanya, Dunia tak ingin aku berhenti mengejar,  Padahal sesungguhnya aku yang tak ingin, Mengorbankan kaki dan tangan demi emas, Mengorbankan mata dan telinga demi kekasih, Mengorbankan hati dan nurani demi kasta, Jika aku berhenti dunia ini yang akan mengejar, Jika aku mengejar maka dunia lah yang akan berlari, Sesungguhnya, Aku mencintai dunia, Dengan cara menyakiti diriku sendiri.

Rayuan Seorang Perindu

Bertemu dengan mu menjadikan aku seorang perindu, Realitas waktu tidak lagi berlaku di sekitar kita, Detik-detik, menit-menit, jam-jam, bergulir tak beraturan, Bersama mu adalah keajaiban yang membuat ruang dan waktu menjadi kosong, Anehnya, waktu seolah-olah berhenti, tapi entah mengapa berlalu begitu cepat, Anehnya, kita berada di ruang ramai, tapi entah mengapa terasa hanya berdua, Dua jam berlalu kita duduk bersama, bagi ku terasa seperti dua menit menatap matamu, Dari sekian banyak suara yang berisik, hanya buah bibirmu yang ingin ku dengar, Dari puluhan manusia yang hadir, hanya tangan kecilmu yang berusaha ku genggam, Ketika temu kita telah usai, pisah kita akhirnya dimulai, Ruang dan waktu kembali berulah semena-mena, Waktu terasa lambat berlalu, ruang terasa kosong dan aku rindu padamu.

Anjing-anjing Buta

Sumber Foto : Net Sering bertemu banyak anjing, Tapi uniknya, mereka semua buta. Meski buta, anjing-anjing ini beraktivitas seperti biasa, Menggonggong dan menjilat agar dapat makanan. Ada yang dipelihara oleh seorang majikan, Jinak, menjilat jika lapar, menggonggong ketika diperintahkan. Ada juga yang liar, tak dipelihara bukan karena tak jinak, Tapi badannya kotor dan berpenyakitan Tentunya tak dapat diandalkan. Hewan-hewan ini buta, Mereka tak melihat apa-apa kecuali tulang dan majikannya, Duduk tampak bodoh sembari menunggu diperintahkan. Mereka juga tak bisa melihat hewan-hewan lain yang kesulitan, Jika ada ayam mati kelaparan di depannya, mereka hanya mengendus, Jika ada sapi yang terjebak di lubang mereka hanya menggaruk-garuk leher. Memang, sesungguhnya mereka itu buta dan anjing.