Ilustrasi/Net |
Terbangun di pagi yang dingin,
Tanpa membawa mimpi malam itu,
Udara dingin melembab di sekujur tubuhku,
Menampar kesadaran nurani dan hati,
Apa gunanya membuka jendela,
Hanya untuk menatap embun yang acuh,
Apa gunanya membuka pintu,
Hanya untuk merasakan kedinginan,
Bahkan matahari enggan muncul,
Seakan tak apa jika diri ini mati membeku,
Dingin, terlalu dingin,
Menusuk ke setiap sela keinginanku,
Pagi ini telah merenggut harap yang elok,
Memusnahkan senyum yang hangat,
Yang tersisa hanya debu-debu beku,
Bersama rindu yang enggan berlalu.
Comments
Post a Comment