Skip to main content

Nasib Pemburu Ikan Di Lautan Penuh Timah

Ilustrasi (Pencoret Kertas)

Jika suatu saat harga ikan mahal, nampaknya sudah sangat wajar. Mungkin nelayan sudah lelah, karena perahu kecil mereka harus balapan dengan kapal besar penghisap timah. Tidak hanya itu, jangan-jangan ikan juga sudah ketakutan, mengira nelayan sudah semakin kejam, biasanya menjerat dengan jala dan kail, kini menghisap dengan mesin. Tak hanya tertangkap, rumah ikan-ikan pun bisa ikut rusak. Ngeri.., kata ikan-ikan jika mereka bisa berbicara.

Namun, apa daya, laut yang cukup luas untuk nelayan berburu ikan kini harus dibagi dengan penambang yang berburu timah di tempat yang sama. Kita berharap saja, semoga buruan mereka tidak ikut tertukar, penambang menghisap ikan, nelayan menjala timah. Haha, kalau itu terjadi akan ada menu baru, Timah Goreng Asam Manis. Ada yang mau ??

Hanya saja, setelah dipikir-pikir kembali, kondisi ini ternyata tidak menguntungkan para nelayan, karena takut dengan mesin penghisap, ikan mereka jadi cabut ke tempat lain. Sementara timah tetap aman, mustahil berpindah tempat, karena timah bukan makhluk hidup, andai saja mereka hidup, mungkin mereka juga akan minggat sambil berkata, "apaan nih tempat ?? Kok ada yang nyedot-nyedot ?? Emang gue timah apaan disedot-sedot ??"

Permasalahan ini terus dibiarkan dan berlarut-larut, sehingga nelayan pun semakin bingung untuk melaut, mencari ikan-ikan tangguh yang masih bertahan dengan cobaan. Jangankan untuk dijual, untuk dimakan sendiri saja mungkin tidak lagi cukup . Haruskah nelayan-nelayan ini juga ikut menambang ?? Berpartisipasi mengubah laut yang indah dan kaya menjadi hambar dan hampa. Yahh, mereka bisa saja mendadak kaya atau berpenghasilan lebih, namun sampai kapan ?? Bergantung pada benda yang suatu saat akan menjadi langka dan tiada jika terus diburu tanpa etika, sedangkan ikan selalu terus bisa berkembang biak dan bertambah banyak jika dijaga dan dibudidaya.

Percayalah, nelayan dan penambang tidak akan pernah menyatu, sebab cinta tidak bisa dipaksakan. Oleh karena itu, lebih baik dipisahkan, jangan sampai nelayan dan penambang melakukan aktivitas di tempat yang sama, agar mereka bisa bahagia di tempat masing-masing tanpa saling mengganggu.

Comments

Popular posts from this blog

Aku dan Dunia

Sumber foto : NET Aku membenci dunia, Seperti aku membenci diriku sendiri, Aku merayu dunia untuk merayu ku, Dunia merayu ku untuk mengejarnya, Aku mengejar dunia agar ia menghampiri ku, Ia menghampiri ku agar aku tergila-gila padanya, Dunia tak ingin aku berhenti mengejar,  Padahal sesungguhnya aku yang tak ingin, Mengorbankan kaki dan tangan demi emas, Mengorbankan mata dan telinga demi kekasih, Mengorbankan hati dan nurani demi kasta, Jika aku berhenti dunia ini yang akan mengejar, Jika aku mengejar maka dunia lah yang akan berlari, Sesungguhnya, Aku mencintai dunia, Dengan cara menyakiti diriku sendiri.

Rayuan Seorang Perindu

Bertemu dengan mu menjadikan aku seorang perindu, Realitas waktu tidak lagi berlaku di sekitar kita, Detik-detik, menit-menit, jam-jam, bergulir tak beraturan, Bersama mu adalah keajaiban yang membuat ruang dan waktu menjadi kosong, Anehnya, waktu seolah-olah berhenti, tapi entah mengapa berlalu begitu cepat, Anehnya, kita berada di ruang ramai, tapi entah mengapa terasa hanya berdua, Dua jam berlalu kita duduk bersama, bagi ku terasa seperti dua menit menatap matamu, Dari sekian banyak suara yang berisik, hanya buah bibirmu yang ingin ku dengar, Dari puluhan manusia yang hadir, hanya tangan kecilmu yang berusaha ku genggam, Ketika temu kita telah usai, pisah kita akhirnya dimulai, Ruang dan waktu kembali berulah semena-mena, Waktu terasa lambat berlalu, ruang terasa kosong dan aku rindu padamu.

Anjing-anjing Buta

Sumber Foto : Net Sering bertemu banyak anjing, Tapi uniknya, mereka semua buta. Meski buta, anjing-anjing ini beraktivitas seperti biasa, Menggonggong dan menjilat agar dapat makanan. Ada yang dipelihara oleh seorang majikan, Jinak, menjilat jika lapar, menggonggong ketika diperintahkan. Ada juga yang liar, tak dipelihara bukan karena tak jinak, Tapi badannya kotor dan berpenyakitan Tentunya tak dapat diandalkan. Hewan-hewan ini buta, Mereka tak melihat apa-apa kecuali tulang dan majikannya, Duduk tampak bodoh sembari menunggu diperintahkan. Mereka juga tak bisa melihat hewan-hewan lain yang kesulitan, Jika ada ayam mati kelaparan di depannya, mereka hanya mengendus, Jika ada sapi yang terjebak di lubang mereka hanya menggaruk-garuk leher. Memang, sesungguhnya mereka itu buta dan anjing.