Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2018

Decitan Suara Hyena Di Musim Yang Panas

Ilustrasi (NET) Hyena adalah predator pemangsa yang licik dan pengecut. Jika merasa terancam, ia akan mengeluarkan suara berdecit yang akan memekakkan hewan lain untuk melindungi dirinya sendiri. Tidak jauh beda dengan decitan-decitan kosong tak berisi, yang sering terucap oleh bibir oknum-oknum politisi untuk menaikkan eksistensi ataupun menyerang lawan politiknya. Terkadang decitan itu digunakan untuk menyerang, tidak jarang juga digunakan untuk berkilah. Unik memang, tapi tidak langka. Oknum-oknum politisi terkadang memang terlihat layaknya hyena yang licik dan pengecut, jika punya luka dan mulai tersudutkan, ia akan berdecit tidak karuan, sambil bersembunyi dibalik semak belukar rekayasa dan pembungkaman. Namun jangan salah, oknum-oknum politisi ini juga predator , sama halnya dengan hyena. Ia siap memangsa rakyat awam dan polos untuk diperas , digrogoti lalu ditelantarkan layaknya bangkai . Oknum-oknum politisi yang seperti ini bisa kita sebut sebagai Politisi Hyen

Nasib Pemburu Ikan Di Lautan Penuh Timah

Ilustrasi (Pencoret Kertas) Jika suatu saat harga ikan mahal, nampaknya sudah sangat wajar. Mungkin nelayan sudah lelah, karena perahu kecil mereka harus balapan dengan kapal besar penghisap timah. Tidak hanya itu, jangan-jangan ikan juga sudah ketakutan, mengira nelayan sudah semakin kejam, biasanya menjerat dengan jala dan kail, kini menghisap dengan mesin. Tak hanya tertangkap, rumah ikan-ikan pun bisa ikut rusak. Ngeri .., kata ikan-ikan jika mereka bisa berbicara. Namun, apa daya, laut yang cukup luas untuk nelayan berburu ikan kini harus dibagi dengan penambang yang berburu timah di tempat yang sama. Kita berharap saja, semoga buruan mereka tidak ikut tertukar, penambang menghisap ikan, nelayan menjala timah. Haha , kalau itu terjadi akan ada menu baru, Timah Goreng Asam Manis . Ada yang mau ?? Hanya saja, setelah dipikir-pikir kembali, kondisi ini ternyata tidak menguntungkan para nelayan, karena takut dengan mesin penghisap, ikan mereka jadi cabut  ke tempat lain.

Harga Sebutir Nasi Di Negeri Yang Membasi

Demi sebutir nasi, Saudara saling tikam, Darah berlumuran, Tega putus hubungan, Demi sebutir nasi, Kawan bagai lawan, Harap tolong menolong, Malah hancur menghancurkan, Demi sebutir nasi, Rakyat mengemis, Menjerit tangis, Meski raja tak menggubris, Demi sebutir nasi, Kaum intelektual menjilat, Media bungkam, Bangsa terburai, Demi sebutir nasi, Harga diri hilang, Tamak bermunculan, Hilang kemanusiaan, Awalnya demi sebutir nasi, Kemudian jadi sesuap nasi, Lalu jadi sebakul nasi, Akhirnya tertumpuk nasi, Hanya gara-gara sebutir nasi, Negeri ini menjadi kian basi. Muntok, 19 November Pencoret Kertas

Hari Ayah Yang Membingungkan

Ini hari ayah yah ?? Sepertinya aku lupa, Seperti apa sih hari ayah ?? Aku tak pernah merayakan, Ayah itu seperti apa ?? Apakah sama seperti ibu ?? Bisakah kau jelaskan ?? Bantu aku memahami nya, Kalau hari ayah biasanya ngapain ?? Pergi liburan bersama ayah ya ?? Aku bingung, Kok kalian tahu ?? Aku bingung, Kok kalian punya ?? Aku tak tau caranya, Tolong ajari aku, Aku tak tahu rasanya, Bisakah berikan aku satu ?? Aku juga mau tau caranya, Aku juga mau tau rasanya, Seperti apa punya ayah, Seberapa istimewa hari ayah. Sumber Foto : NET

Bukan Untuk Diperlombakan, Berikut Sedikit Ulasan Tentang Jodoh

Sekarang sedang populer kalimat "Menjaga Jodoh Orang",   kalimat ini justru menjadi tidak asing lagi dikalangan para remaja yang sedang melewati masa pubernya atau tak jarang banyak yang menyesal karena telah membuang banyak waktunya untuk menjaga jodoh orang lain. Bagaimana tidak, bukan lagi sedikit di dunia ini orang yang sudah berpacaran dalam jangka waktu yang lama tetapi pasangannya malah menikah dengan orang lain, bahkan ada yang membatalkannya di hari pernikahan. Apabila ia seorang pria tentunya ia sudah mengeluarkan banyak biaya selama berpacaran, kemudian apabila ia seorang wanita tentunya ia sudah membuang banyak waktu untuk orang yang bukan mahramnya dan melakukan hal yang sia-sia yang sebenarnya bisa kita isi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.  Banyak pertanyaan yang muncul apa itu menjaga jodoh orang ?? apakah itu merupakan kata-kata yang perlu di waspadai untuk sebagian pasangan bahwa jangan terlalu berlebihan menganggap seseorang yang telah bersam

Berikut 4 Jenis Cemburu, Kamu Yang Mana ??

Selamat datang kembali pembaca setia Pencoret Kertas. Kali ini Pencoret Kertas akan membahas tentang sesuatu yang istimewa dan unik, namun tenang saja, kita tidak akan membahas masalah Miyabi yang datang ke Bali, karena meskipun unik dan menarik, hal tersebut tidak lah penting sama sekali. Hal yang akan kita bahas kali ini adalah sesuatu yang pasti pernah terjadi dan dialami oleh setiap umat manusia jaman now, kecuali yang semasa hidup nya tidak pernah pacaran alias Jomblo Mutlak .  Cemburu , yahh, semua orang yang pernah pacaran pasti setidaknya mengalami hal ini satu kali selama menjalani hubungan dengan pasangannya, bahkan mungkin ada yang berkali-kali. Cemburu identik dengan perasaan dongkol yang memberatkan nafas dan menusuk-nusuk relung hati yang paling dalam. Menurut salah satu ahli, L Seno, S.IC (Sarjana Ilmu Cinta) mendefinisikan Cemburu sebagai suatu gejolak setan (dengki, marah, dan ingin balas dendam) yang timbul dari seseorang ketika mengetahui pasangan nya bersi

Ragu Untuk Menulis ?? Berikut 4 Tips Mencintai Seni Menulis

  Menulis adalah seni ? Lebih tepatnya seni kosa kata, kenapa demikian ? Seorang penulis terkadang diremehkan entah menulis itu adalah hobi atau pekerjaan, tak jarang banyak orang berpikir menulis itu hanya buang-buang waktu dan tenaga, tiap orang cenderung lebih suka membaca karya orang lain dibandingkan menciptakan karya itu sendiri. Menulis di anggap sesuatu yang tidak menarik bagi sebagian orang padahal sebenarnya menulis itu unik. Tidak sembarang orang bisa menulis apa yang mereka baca entah bagi mereka tulisan itu jelek atau bagus tetapi setiap tulisan merupakan hasil dari imajinasi seseorang. Menjadi seorang penulis itu merupakan pekerjaan yang mulia sebab melalui tulisan yang kita tulis kita bisa membagi dunia kita dengan orang banyak. Selain menulis untuk dibaca orang lain sebuah tulisan tidak jarang bisa menginspirasi orang lain untuk memotivasi hidupnya. Menjadi seorang penulis itu menarik sebab dengan menulis kita bisa berkelana dengan liar melalui pikiran k

Lika-liku Test CPNS Jaman Now, Masuk Akal Gak Sih ??

Di penghujung akhir tahun 2018 para pemilik cita-cita menjadi Kepala Dinas dan Sekda kembali melihat butir-butir harapan untuk menggapai angannya. Tidak hanya para diploma dan sarjana yang baru lulus kuliah, para honorer yang sudah menua (bahkan sampai jenggotan) di lembaga pemerintahan juga tampak gembira menggebu-gebu layaknya jomblo bertemu gebetan. Namun, sangat disayangkan kesempatan tersebut mempunyai kemungkinan keberhasilan yang sangat kecil. Bayangkan saja, misalnya formasi Dokter Umum mempunyai pelamar sebanyak 300 orang namun yang diterima hanya 1 orang, apa yang anda bayangkan ?? Sudah pasti lebih sulit ketimbang harus mencari pacar tambahan kan. Tidak hanya proporsi kuota penerimaan yang tidak sesuai dengan jumlah pemburu status menantu idaman (PNS) ini, tapi sistem passing greed kali ini juga terkenal ampuh untuk menggugurkan secercah harapan mereka. Bayangkan saja, dibeberapa media berita yang telah dipantau oleh Pencoret Kertas, rata-rata peserta CPNS gagal uji

Manusia Paling Benar

Aku ini kebenaran, Semua orang salah kecuali aku, Aku ini kebenaran, Semua orang benar karena aku, Gara-gara aku benar, Wangi orang lain tercium busuk, Gara-gara aku benar, Kotoran diri terasa ceri, Tak perlu dicari, tak perlu dikaji, Yang benar sudah pasti aku, Yang salah sudah pasti kamu, Kau tahu siapa aku ?? Hamba Tuhan paling benar, Aku tahu siapa kamu, Orang dzalim penuh dosa, Kesalahanku adalah kebenaran, Kebenaranku adalah mutlak, Aku benar, kamu salah, Kamu benar, aku lebih benar, Karena kebenaran hanya milikku, Karena kesalahan hanya milikmu, Muntok, 7 November Pencoret Kertas SUMBER FOTO : NET

Nusantara Bersatu Untuk Indonesia

Nusantara sebelum Indonesia, Terbagi-bagi jadi beberapa, Nusantara sebelum Indonesia, Ada banyak tidak satu, Datang asing dengan ledakan, Pribumi lari teriak-teriak, Datang asing membawa peti, Jarah habis isi bumi, Kekerasan dan tipu daya, Siksa dan bodohi Nusantara, Alih-alih dan adu domba, Jurus jitu lemahkan juang, Pemuda datang ambil alih, Suarakan satu, suarakan persatuan, Pemimpin datang ayomi bangsa, Gerakan lagi, gerakan kemerdekaan, Beda-beda tetap satu, Semakin beda semakin terpadu, Dari satu jadi seribu, Kuat melawan, tegar bertahan, Indonesia setelah Nusantara, Tak terbagi, tak bisa dibeli, Indonesia setelah Nusantara, Ada banyak namun satu. Pencoret Kertas, Sepri Sumartono SUMBER FOTO : NET